RAGKUMAN MATERI PRAKARYA KELAS 8 BAB IV PENGOLAHAN
BAB IV - Pengolahan Bahan Pangan Serealia, Umbi, dan Kacang-kacangan Menjadi Makanan atau Minuman
Serealia merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Serealia
menjadi sumber energi bagi manusia sehingga dibudidayakan secara
besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain.
Pada sebagian negara berkembang, serealia seringkali menjadi satusatunya sumber karbohidrat sehingga dibudidayakan menjadi makanan
pokok sebagai salah satu kebutuhan primer penduduk dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Hal ini berbeda dengan negara Indonesia yang juga memiliki bahan makanan pokok utama lain, atau bahan alternatif pengganti (substitusi)
makanan pokok, yaitu umbi-umbian. Memiliki berbagai jenis umbi-umbian
di tanah air Indonesia tercinta patut kita syukuri keberadaannya kepada
Tuhan. Umbi-umbian memiliki banyak karbohidrat dan serat yang sangat
baik bagi kesehatan manusia.
Kandungan yang terdapat pada serealia dan umbi sebagian besar adalah
karbohidrat, sedangkan kacang-kacangan juga mengandung karbohidrat
namun mengandung banyak protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat.
Oleh karenanya, serealia dan umbi banyak diolah menjadi makanan pokok
bangsa Indonesia, sedangkan kacang-kacangan banyak diolah menjadi
pangan camilan sehat untuk dikonsumsi sehari-hari.
Berikut ini diuraikan pengertian dari serealia, kacang-kacangan, dan
umbi.
1. Serealia
Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi-padian/
rumput-rumputan (Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan
bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai sumber karbohidrat/pati. Biji tumbuhan
serealia adalah buah tipe khusus yang disebut karyopsis. Serealia banyak
jenis spesiesnya sehingga kandungan zat gizi serealia sangat bervariasi,
tergantung jenisnya. Tetapi umumnya serealia kaya karbohidrat, cukup
protein, sangat rendah kandungan lemak, dan kaya serat kasar. Serealia
juga kaya vitamin (vitamin E dan B kompleks), serta mineral (besi,
magnesium dan seng). Meskipun setiap spesies memiliki keistimewaan,
pembudidayaan semua serealia sama. Semua adalah tanaman semusim;
yang berarti satu kali tanam, satu kali panen dan tumbuh baik di daerah
beriklim sedang. Istilah “serealia” diambil dari nama dewi pertanian
bangsa Romawi: Ceres.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan adalah biji berukuran lebih besar dibandingkan
serealia yang digunakan untuk bahan pangan manusia dan hewan
ternak. Tanaman kacang-kacangan umumnya didapat dari tanaman famili
Fabaceae. Adapun menurut definisi Food and Agriculture Organization
(FAO), tanaman kacang-kacangan seperti kapri, buncis dan edamame
yang dipanen muda tidak termasuk sebagai kelompok kacang-kacangan.
Kacang-kacangan mengandung serat pangan yang terlarut dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Kacang-kacangan
merupakan sumber energi dan mengandung banyak nutrisi penting
seperti protein, karbohidrat kompleks, folat, dan besi (vitamin). Berdasarkan
penelitian terbaru dikatakan bahwa mengonsumsi sejumlah kacangkacangan dapat menurunkan kadar kolesterol berkat kandungan
asam lemak omega tiga yang terdapat di dalamnya bermanfaat bagi
kesehatan manusia. Kacang juga memiliki indeks glikemik yang rendah
sehingga baik sebagai menu makanan untuk menurunkan berat badan.
3. Umbi
Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran
dan bentuk (“pembengkakan”) sebagai akibat perubahan fungsinya.
Perubahan ini berakibat pula pada perubahan anatominya. Organ yang
membentuk umbi terutama batang, akar, dan modifikasinya. Hanya
sedikit kelompok tumbuhan yang membentuk umbi dengan melibatkan
daunnya. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah,
meskipun dapat pula terbentuk jauh di dalam maupun di atas permukaan.
Umbi-umbian digunakan sebagai sumber bahan makanan pokok
karena mempunyai kandungan karbohidrat dalam bentuk pati yang
tinggi dan kandungan serat yang tinggi. Namun, pemanfaatan umbiumbian masih belum maksimal karena dianggap sebagai makanan
tradisional yang kurang berkelas. Tentu hal ini tidak patut dilakukan,
Tuhan menciptakan manusia, tumbuhan, dan hewan tentu memiliki
manfaat masing-masing. Kita sebagai manusia yang berpikir dan cerdas
patut mengapresiasi dan mensyukuri atas karunia Tuhan ini.
B. Jenis dan Manfaat
Serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia.
Produksi serealia di Indonesia sebagian besar berupa padi sebagai bahan
pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi. Jenis serealia, kacang kacangan dan umbi-umbian banyak sekali ragamnya dan sarat gizi. Di
sini hanya akan diuraikan jenis serealia, kacang-kacangan, dan umbi yang
umum dijumpai di Indonesia. Serealia yang banyak tumbuh di Indonesia
adalah padi (beras), jagung, gandum dan sorgum. Produksi serealia dari
padi, gandum, dan jagung di dunia mencapai 87% dari seluruh produksi
biji-bijian di dunia. Kandungan utama pada serealia adalah karbohidrat
(terutama pati, kira-kira 80% dari bahan kering), protein (kira-kira 5% dari
bahan kering), lemak (kira-kira 5% dari bahan kering), air, mineral (kira-kira
2%), dan vitamin. Jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di Indonesia
adalah kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Sedangkan, umbi-umbian
yang umumnya banyak dibudidayakan adalah ubi jalar, singkong, talas, dan
kentang. Jenis umbi lainnya seperti ganyong, uwi, gadung, gembili juga
dibudidayakan, namun hanya pada daerah tertentu yang memilikinya saja.
1. Jenis Serealia dan Manfaatnya
a. Beras
Beras adalah butir padi yang
sudah dipisahkan dari sekam. Beras
mengandung karbohidrat yang kaya
akan zat gula atau glukosa. Rasa manis
dari kandungan glukosa merupakan
sumber energi yang bermanfaat bagi
tubuh untuk melakukan berbagai
aktivitas. Selain rasa manis dari beras
tanak, nasi cocok dipadukan dengan
berbagai lauk-pauk yang membuat orang menggunakan beras
sebagai makanan pokok.
Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik,
akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna
endosperma, dan komposisi pati pada endosperma.
• Beras putih, sesuai namanya, berwarna putih agak transparan
karena hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan
amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini mendominasi
pasar beras.
• Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang
memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna
merah atau ungu.
• Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan
endosperma memproduksi antosianin dengan intensitas
tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
• Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan,
seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
• Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.
b. Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim
(annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus
merupakan tahap pertumbuhan vegetatif
dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan
generatif. Indonesia dikenal 2 (dua) varietas
jagung yang telah ditanam secara umum, yaitu
jagung berwarna kuning dan putih.
Bagian yang kaya akan karbohidrat adalah bagian biji. Sebagian
besar karbohidrat berada pada endosperma. Kandungan karbohidrat
dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan
amilopektin.
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan
hewan. Hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan
untuk berbagai macam keperluan antara lain:
• Batang dan daun muda: pakan ternak.
• Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau
kompos.
• Batang dan daun kering: kayu bakar.
• Batang jagung: lanjaran (turus).
• Batang jagung: pulp (bahan kertas).
• Buah jagung muda (putren, bahasa Jawa) sayuran, bergedel,
bakwan, dan sambel goreng.
• Biji jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti
jagung, tepung, bihun, bahan campuran kopi bubuk, biskuit,
kue kering, pakan ternak, bahan baku industri bir, industri
farmasi, dekstrin, perekat, dan industri tekstil.
Jadi, selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam
sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil
minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan
istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung biji dan tepung tongkolnya).
c. Gandum
Orang India menjadikan gandum utuh
yang sudah menjadi tepung (atau yang dikenal
dengan sebutan atta) sebagai makanan pokok
mereka. Namun di Indonesia, masyarakat
hanya menjadikan gandum sebagai bahan roti
dan mie. Padahal gandum juga mempunyai
kandungan karbohidrat cukup tinggi, sama
seperti dengan nasi. Beberapa manfaat gandum
bagi kesehatan tubuh sebagai berikut.
• Mengonsumsi gandum akan membuat tubuh merasa
kenyang lebih lama. Ini karena serat larut yang ada di dalam
gandum cenderung memperlambat pencernaan karbohidrat,
sehingga mengurangi lonjakan kadar gula darah, yang pada
akhirnya tak akan mendesak untuk selalu makan.
• Mengonsumsi gandum secara teratur akan menurunkan
kadar kolesterol dalam tubuh.
• Mengonsumsi gandum baik untuk menurunkan berat badan.
• Mengonsumsi gandum bisa bermanfaat untuk menyembuhkan
sembelit. Hal ini karena gandum merupakan sumber serat
yang dibutuhkan tubuh.
• Senyawa fitokimia pada gandum bisa mengurangi risiko
seseorang terkena kanker.
d. Sorgum
Sorgum adalah tanaman serbaguna yang
dapat digunakan sebagai sumber pangan,
pakan ternak dan bahan baku industri. Tanaman
sorgum mirip tanaman jagung, namun tumbuh
lebih tinggi dan cocok ditanam di tempat yang
kering maupun berair, dan tahan terhadap
hama daripada tanaman sejenisnya. Dari segi
gizi, sorgum mengandung karbohidrat, protein,
kalsium, dan zat lain yang bermanfaat. Karena
mengandung karbohidrat, sorgum bisa dijadikan bioetanol yang
bisa digunakan sebagai bahan bakar.
Sorgum bermanfaat mulai dari daun sampai akarnya. Beberapa
manfaat sorgum sebagai berikut.
• Daun Sorgum menjadi sumber pakan ternak, tangkai
daunnya bisa dijadikan kerajinan tangan dan sapu. Bunga
sorgum yang juga bisa dimanfaatkan sebagai bunga kering
untuk hiasan.
• Batang Sorgum adalah lumbung bioetanol dan bahan
pembuat kertas. Batang yang masih muda bisa dibuat
sirup, karena rasanya manis. Caranya, kupas kulit batang
yang masih muda dan diambil bagian dalamnya.
• Akar Sorgum digunakan sebagai jamu untuk memperlancar
peredaran darah. Akar cukup diseduh, lalu airnya diminum.
• Biji Sorgum kandungan gizinya sangat besar, nilai protein,
kalsium dan karbohidratnya lebih besar, dibandingkan
beras dan jagung. Selain itu, sorgum juga kaya serat dan
mengandung gluten rendah. Biji sorgum dapat dibuat
tepung sebagai bahan dasar pembuatan penganan. Bahkan
setelah dikupas kulitnya, biji sorgum dapat langsung ditanak
layaknya beras dan dikonsumsi. Cara membuat beras sorgum
sederhana. Setelah dikupas kulitnya, bisa langsung ditanak.
2. Jenis Kacang-kacangan dan Manfaatnya
a. Kacang Tanah
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
tergolong ke dalam familia Fabaceae,
biasa ditanam di lahan kering dan lahan
sawah sesudah panen padi. Kacang tanah
diperbanyak dengan biji dan dapat dipanen
pada umur 90-95 hari setelah tanam. Ciri
fisik tanaman kacang tanah berupa tanaman
perdu dan berdaun kecil. Di Indonesia,
kacang tanah memiliki beberapa sebutan
seperti kacang bandung, kacang jebrol,
kacang kole, kacang tuban, dan lain lain. Sebutan tersebut khas
daerah masing-masing.
Kacang tanah mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan
kesehatan tubuh, di antaranya serat, protein, karbohidrat, lemak
(lemak jenuh dan tak jenuh, serta omega 6), dan berbagai macam
vitamin (C, A, D, E, K, B kompleks/folat yang tinggi), serta berbagai
jenis mineral. Peran folat sangat penting dalam mencegah cacat
tabung saraf pada bayi yang baru lahir. Kandungan vitamin E yang
sangat baik merupakan antioksidan yang bersifat larut lemak yang
kuat dan membantu menjaga integritas selaput lendir dan kulit
terlindungi dari radikal bebas. Kandungan pada kacang tanah dapat
bermanfaat dalam membantu menjaga kadar gula darah tetap
stabil, menjaga sirkulasi aliran darah otak, sumber antioksidan dan
mencegah penyakit kanker, jantung dan kolesterol tinggi. Manfaat
utama kacang tanah menyediakan banyak energi yang sangat
penting untuk kesehatan. Ketersediaan antioksidan akan meningkat
apabila kacang tanah diolah dengan cara dipanggang atau direbus.
Oleh karenanya, ada ungkapan mengonsumsi segenggam kacang
tanah setiap hari dapat memberikan kebutuhan antioksidan, mineral,
vitamin dan protein bagi tubuh dalam jumlah yang cukup.
b. Kacang Hijau
Pembudidayaan kacang hijau (Vigna
Radiata L.) dilakukan dengan biji pada
lahan kering maupun di lahan sawah
sesudah panen padi dan buahnya berbentuk
polong. Kacang hijau merupakan tanaman
pangan semusim yang mempunyai umur
panen antara 55 sampai 65 hari setelah
tanam. Kacang hijau merupakan bahan
pangan yang menyehatkan karena memiliki
kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat sebagai obat-obatan
dan kesehatan tubuh. Berikut ini kandungan dan manfaat kacang
hijau bagi kesehatan.
• Mengandung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleks
yang berkhasiat sebagai obat beri-beri, demam nifas,
pelancar air seni.
• Mengandung zat besi yang tinggi sehingga dapat bermanfaat
bagi penderita kurang darah (anemia).
• Mengandung serat yang tinggi dan rendah lemak sehingga
baik dikonsumsi bagi orang yang ingin menurunkan berat
badan dengan diikuti kegiatan olahraga secara rutin agar
tetap sehat. Kandungan serat dalam kacang hijau mampu
menyerap lemak sehingga tidak menjadi sumbatan dalam
pembuluh darah yang menjadi penyebab penyakit jantung
dan stroke.
• Mengandung rendah lemak dan serat yang tinggi sehingga
baik untuk program menurunkan berat badan dengan
diiringi olahraga yang teratur agar tetap sehat.
• Mengandung vitamin B kompleks sangat baik sebagai
makanan pendamping ASI yang membuat pertumbuhan
bayi lebih sehat.
• Mengandung rendah kolesterol, kacang hijau dikonsumsi
secara teratur akan dapat mengurangi kadar kolesterol
yang ada di tubuh karena memiliki kandungan serat yang
mudah larut.
• Kandungan mineral seperti kalsium dan fosfor dapat menjaga
kekuatan dan pertumbuhan tulang dan gigi, serta mencegah
oestoporosis pada orang tua.
• Kacang hijau dapat menghaluskan kulit dengan mengambil
sel kulit mati yang terdapat pada tubuh , kulit akan menjadi
lebih putih, bersih dan halus.
c. Kedelai
Kedelai (Glycine Max L.) termasuk
tanaman semusim, tergolong familia
Fabaceae, buah berbentuk polong dan
diperbanyak dengan bji. Kacang kedelai
memiliki kandungan nutrisi yang baik
untuk tubuh, di antaranya:
• memiliki kandungan protein
nabati yang tinggi berguna untuk
membantu membangun sel tubuh
dan baik untuk vegetarian;
• mengandung vitamin B1, B2, B6, dan provitamin A, kalium,
magnesium, selenium, fosfor, karbohidrat, protein dan asam
omega 3 sumber lemak sangat baik untuk susu bayi karena
kandungan gizinya lengkap;
• mengandung lemak yang rendah dapat mengatasi intoleransi
laktosa, yang merupakan sistem pencernaan yang tidak
mampu mencerna dan menyerap laktosa atau lemak susu
dengan baik akibat terbatasnya enzim laktase dalam tubuh
yang berfungsi untuk memecah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa (monosakarida) agar lebih mudah dicerna
oleh usus;
• mengandung minyak tumbuh-tumbuhan nonkolesterol
dengan kualitas tinggi yang bermanfaat menjaga kesehatan
jantung;
• mengandung lesitin yang bermanfaat untuk menjaga
kolesterol tubuh, metabolisme tubuh, dan membantu
metabolisme lemak yang tersendat dihati sehingga dapat
melindungi organ hati;
• kandungan lesitin dan zat besi tempe mampu meningkatkan
aktivitas vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan
sel darah merah sehingga dapat mencegah anemia dan
berguna untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan
mengingat dan berpikir;
• mengandung senyawa isoflavon (antioksidan) dan serat
pangan yang dapat membantu memperbaiki resistensi insulin
dan menjaga kestabilan kadar gula darah sehingga sangat
baik dikonsumsi bagi penderita diabetes. Isoflavon juga
bermanfaat untuk mencegah keropos tulang (osteoporosis)
karena dapat memperkuat massa tulang;
• mengandung antioksidan seperti vitamin E dan B kompleks
dapat membuat kulit berkilau, melindungi kulit dari sinar
UV, dan menunda penuaan dini.
3. Jenis Umbi dan Manfaatnya
a. Ubi Jalar
Ada tiga jenis ubi jalar yang populer dibudidayakan di Indonesia
yaitu ubi jalar berwarna putih kecokelatan, merah dan ungu.
Ketiga jenis ubi jalar tersebut memiliki varietas unggul dengan
produktivitas tinggi. Beberapa varietas ubi jalar yang populer antara
lain cilembu, ibaraki, lampeneng, georgia, borobudur, prambanan,
mendut, dan kalasan. Budidaya ubi jalar cocok dilakukan di daerah
tropis yang panas dan lembab. Bagian yang dimanfaatkan dari ubi
jalar adalah akarnya yang membentuk umbi.
Ubi jalar merupakan salah satu bahan
makanan yang sangat sehat dan sangat
baik untuk semua orang, mulai dari anak
balita sampai orang tua. Hal ini karena ubi
jalar memiliki kandungan gizi karbohidrat
kompleks yang tinggi, sehingga membuat
energi tidak sekaligus terlepas, melainkan
secara bertahap. Ubi jalar juga mengandung
vitamin C tinggi berguna untuk merawat
elastisitas kulit, serta vitamin A dan beta-karoten dari warna ungu,
oranye, dan merah pada ubi untuk melindungi paru dan mencegah
kanker paru dan kanker mulut. Ubi jalar merupakan makanan yang
memiliki rasa manis yang bebas lemak (indeks glikemiknya rendah),
sehingga cocok bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol
kadar gula darah. Selain itu, juga mengandung vitamin B6 yang
dapat mencegah serangan jantung dan kalium yang berfungsi
menstabilkan tekanan darah dan dapat mengurangi stres. Serat
tinggi dan kandungan zat besi, folat, tembaga, dan mangan pun
ada pada ubi jalar.
b. Singkong/Ubi Kayu (Ketela Pohon)
Singkong/ubi kayu merupakan
tanaman perdu dengan akar tunggang
dan sejumlah akar cabang yang membesar
menjadi umbi akar yang dapat dimakan.
Singkong yang dimakan bagian dalam
umbinya yang berwarna putih atau
kekuning-kuningan. Umbi singkong
sering dimanfaatkan sebagai pengganti
makanan pokok karena mengandung
banyak karbohidrat, namun miskin
protein. Sementara daunnya termasuk sumber protein yang
bagus karena mengandung asam amino metionin. Oleh karena
itu, daun singkong yang masih muda banyak dimakan sebagai
lalap atau dibuat sayur daun singkong.
Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak,
hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum.
Daun singkong mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, forfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit
batang, mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida, dan
kalsium oksalat. Menurut pakar tanaman obat, singkong memiliki
efek farmakologis sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan
menambah nafsu makan.
Oleh karenanya, sejak zaman dahulu tanaman singkong dijadikan
sebagai tanaman obat alternatif untuk mengatasi berbagai keluhan
penyakit. Beberapa manfaat umbi singkong sebagai berikut.
• Melancarkan pencernaan karena singkong banyak mengandung
serat yang tidak larut dalam air. Serat jenis ini berfungsi
memperlancar proses buang air besar serta mampu menyerap
dan membuang toksin dalam usus, sehingga pencernaan
menjadi sehat.
• Obat luka bernanah dan terbakar. Caranya batang singkong
segar ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang
luka yang sakit/nanah. Untuk luka garukan, singkong diparut
lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan diperban.
Sedangkan, sebagai obat luka karena terkena benda panas,
singkong diparut lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa
saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan
pada bagian yang luka.
• Obat panas dalam. Caranya singkong diparut terlebih dahulu
dan diambil air perasannya. Air perasan umbi singkong
terbukti mengandung getah dan tepung maka bisa dipakai
untuk obat maag dan panas dalam. Air perasan umbi
dapat mengobati luka pada lambung, karena fungsinya
sebagai antibiotik. Sedangkan bagi penderita panas dalam
air perasan umbi singkong tersebut dapat mendinginkan
daerah pencernaan.
• Diet rendah kalori karena singkong merupakan bahan
makanan dengan kandungan karbohidrat yang lebih rendah
dari nasi dan roti, dengan kandungan serat yang tinggi
sehingga membuat perut tetap terasa kenyang dalam
waktu yang lama.
c. Talas
Masyarakat kita biasanya mengkonsumsi talas hanya untuk camilan.
Namun di beberapa daerah Indonesia dan di sejumlah daerah tropis, umbi talas ini dijadikan merupakan
salah satu makanan pokok. Umbi talas
sebagai sumber karbohidrat pengganti
beras sehingga dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan. Salah satu
daerah yang makanan pokoknya umbi
talas adalah Kabupaten Sorong, Papua.
Talas merupakan tumbuhan yang 90%
bagiannya dapat dimanfaatkan. Bagian
tanaman talas yang dapat dimakan yaitu umbi, tunas muda dan
tangkai daun. Sedangkan pelepah dan daun talas dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan, obat, maupun pembungkus makanan.
Bagian yang tidak dapat dimakan hanyalah akar-akar serabutnya.
Dalam talas terdapat kandungan gizi karbohidrat yang tinggi
pada umbinya, dan juga mengandung rendah lemak, serta protein.
Kandungan protein pada daun talas lebih tinggi dari umbinya.
Selain itu, dalam umbi talas juga mengandung vitamin, di antaranya
vitamin C, vitamin E, vitamin B6, dan beta-karoten (nutrisi setara
vitamin A), serta terdapat kandungan serat yang cukup baik. Talas
juga mengandung beberapa unsur mineral.
Adanya berbagai macam kandungan gizi pada talas, membuatnya
memiliki manfaat tertentu bagi kesehatan manusia. Beberapa
manfaat talas sebagai berikut.
• Kandungan serat yang cukup baik dapat memperlancar kerja
pencernaan. Apabila dibuat bubur talas dapat dikonsumsi
sebagai makanan bayi dengan tingkat alergi yang rendah
dan melancarkan pencernaan.
• Mengonsumsi talas rebus tanpa tambahan apapun menjaga
kolesterol darah tetap rendah, mencegah risiko gangguan
jantung dan tekanan darah tinggi, karena setiap cangkir talas
mengandung potasium, mangan, dan kalium yang manusia
butuhkan. Potasium berguna menjaga kerja jantung dan
tekanan darah, mangan untuk memperlancar metabolisme
protein dan lemak dalam tubuh, dan kalium baik untuk
menjaga kesehatan jantung.
• Secangkir talas mengandung vitamin C yang cukup baik
untuk memperkuat pertahanan tubuh, vitamin B6 membantu
menjaga imunitas tubuh, dan vitamin E menurunkan resiko terkena serangan jantung.
• Kandungan beta-karoten pada talas bermanfaat untuk
menjaga kesehatan mata, kulit, dan meningkatkan fertilitas.
• Kebutuhan beragam mineral dapat terpenuhi dengan satu
cangkir talas, karena mengandung magnesium, fosfat, dan
tembaga yang dibutuhkan manusia setiap hari.
• Hasil samping talas seperti akar rimpang yang dibuat bubur
dipercaya sebagai obat encok, sementara cairan akar rimpang
talas dapat digunakan sebagai obat bisul. Sedangkan,
getah daunnya sering digunakan untuk menghentikan luka
perdarahan dan sebagai obat untuk bengkak. Pelepah dan
tangkai daun yang dipanggang dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi gatal-gatal. Pelepah daun juga diyakini mampu
mengobati gigitan kalajengking.
• Daun, kulit, dan ampas umbinya dapat dimanfaatkan sebagai
pakan ternak (misalnya daunnya untuk pakan ikan gurame).
d. Kentang
Kentang merupakan salah satu tanaman
tahunan yang paling banyak ditanam di
seluruh dunia. Kentang tergolong herba
semusim (tanaman pendek tidak berkayu)
dan cocok ditanam di dataran tinggi serta
di daerah yang beriklim tropis. Bagian
kentang yang dimanfaatkan untuk dimakan
yaitu umbi batangnya. Penduduk Eropa dan
Amerika Serikat memanfaatkan kentang
sebagai makanan pokok. Namun, sekarang
banyak orang yang memanfaatkan kentang sebagai makanan
alternatif untuk program diet. Hal ini dikarenakan kentang kaya
akan nutrisi, merupakan sumber karbohidrat dengan kandungan
tepung dan gula yang tinggi, vitamin, dan serat. Kentang memiliki
kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan nasi, karena memiliki
kandungan protein dan mineral yang lebih lengkap. Kentang,
apabila dikonsumsi dengan kulitnya (dibersihkan dengan benar),
masuk dalam kategori karbohidrat kompleks.
Kentang mempunyai banyak khasiat, diantaranya potasium,
vitamin C, (sumber kedua setelah jeruk), menyimpan karbohidrat kompleks dan fiber atau pengganti gula darah (blood sugar), dan
penjaga tekanan darah. Kentang juga mengandung vitamin B1,
B2, dan B3 serta sedikit kandungan protein dan banyak mineral
penting, seperti besi, mangan, magnesium, fosfor, tembaga dan
kalium. Jumlah lemaknya sedikit, sehingga dapat menghalang
endapan kolesterol di dalam lapisan saluran darah. Kentang cocok
bagi yang mengalami kekurangan gula dalam darah. Selain itu
kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi
dalam darah. Kentang juga menjamin sistem ketahanan badan
karena kandungan vitamin serta kalsium yang tinggi.
Dengan banyaknya kandungan gizi maka kentang juga memiliki
banyak manfaat, antara lain:
• Memelihara kesehatan sistem pencernaan karena mengandung
serat yang cukup tinggi.
• Melawan penyakit, seperti penyakit jantung, gangguan saraf,
tumor, dan dapat membantu mengurangi risiko kanker
prostat dan kanker rahim. Kentang segar dengan kulitnya
kaya antioksidan dari vitamin C. Hasil penelitian terbaru
menunjukkan bahwa antioksidan flavonoid dan quercetin
pada kentang memiliki sifat antikanker dan kardioprotektif.
• Memelihara kesehatan kulit wajah. Dengan membalurkan
parutan kentang di wajah dapat membuat kulit wajah
bersinar dan mengurangi pembengkakan dan lingkaran
hitam di bawah mata.
• Mengurangi kadar kolesterol, karena kalorinya rendah.
• Baik untuk perkembangan otak karena adanya zat besi
dan tembaga.
• Menghilangkan stress pikiran karena kandungan vitamin B6.
Sumber : bse